This site uses cookies.
Some of these cookies are essential to the operation of the site,
while others help to improve your experience by providing insights into how the site is being used.
For more information, please see the ProZ.com privacy policy.
This person has a SecurePRO™ card. Because this person is not a ProZ.com Plus subscriber, to view his or her SecurePRO™ card you must be a ProZ.com Business member or Plus subscriber.
Affiliations
This person is not affiliated with any business or Blue Board record at ProZ.com.
Services
Subtitling, Translation
Expertise
Specializes in:
Religion
Rates
English to Indonesian - Rates: 0.08 - 0.10 IDR per word / 22 - 30 IDR per hour Indonesian to English - Rates: 0.08 - 0.10 IDR per word / 22 - 30 IDR per hour
Portfolio
Sample translations submitted: 1
Indonesian to English: BOD Report General field: Other Detailed field: Religion
Source text - Indonesian LAPORAN DEWAN DIREKSI
Pemegang Saham dan Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkah dan rahmat-Nya, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. berhasil melalui tahun 2016 dengan capaian kinerja yang positif. Dengan demikian, hal ini semakin memperkuat landasan Perseroan untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan. Selanjutnya, kami sampaikan pokok-pokok Laporan Pertanggungjawaban Direksi atas pengelolaan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2016.
Kondisi Makro Ekonomi dan Industri Peternakan Nasional
Laju pertumbuhan ekonomi nasional mulai menunjukkan pergerakan yang positif. Kendati menghadapi sejumlah persoalan yang cukup pelik, seperti defisit anggaran, namun perekonomian nasional tahun 2016 tetap mengalami pertumbuhan sebesar 5,02% atau lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan ekonomi tahun 2015 yang sebesar 4,79%.
Program Tax Amnesty yang dijalankan Pemerintah mendapat sambutan yang sangat positif, baik dari wajib pajak badan usaha maupun perorangan. Hal tersebut membuat Pemerintah dapat menutup defisit anggaran sehingga roda pembangunan dapat tetap berjalan pada jalurnya.
Mulai membaiknya perekonomian nasional merupakan angin segar bagi industri peternakan nasional. Walau sejumlah persoalan yang telah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir masih terjadi di tahun 2016, namun telah menunjukkan perbaikan yang cukup berarti. Hal ini membuat kinerja industry peternakan mulai mengalami peningkatan walau masih belum signifikan.
Di industri peternakan sapi potong, pemerintah bertekad untuk menurunkan harga daging sapi dengan mengimpor daging dari luar negeri. Hal ini dikuatirkan dapat menghambat perkembangan populasi sapi potong dalam negeri karena semangat untuk beternak sapi potong akan menurun.
Sementara itu, industri budidaya perikanan menunjukkan peningkatan, dimana permintaan pakan maupun produk ikan air tawar dan udang masih menjanjikan. Namun, curah hujan yang cukup tinggi masih menjadi tantangan bagi industry budidaya perikanan.
Kendala Yang Dihadapi
Masih lambatnya pertumbuhan ekonomi nasional merupakan salah satu kendala yang dihadapi Perseroan sepanjang tahun 2016. Sebagaimana diketahui, industri peternakan memiliki kaitan yang sangat erat dengan pertumbuhan ekonomi makro, dimana daya beli masyarakat merupakan faktor yang sangat dominan dalam pemasaran produk peternakan.
Meskipun tahun 2016, perekonomian nasional tumbuh 5,02%, namun daya beli masyarakat belum mengalami Perubahan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini yang membuat industri peternakan tidak mengalami pertumbuhan yang tinggi sepanjang tahun 2016.
Selain daya beli, fluktuasi harga produk peternakan yang cukup tinggi juga merupakan kendala bagi Perseroan. Hal ini berakibat pada marjin yang diperoleh Perseroan menjadi tidak stabil. Perseroan harus melakukan sejumlah inovasi agar marjin penjualannya dapat terus terjaga pada tingkat yang diinginkan.
Kendala lain yang dihadapi Perseroan adalah ketersediaan bahan baku yang berkualitas. Tahun 2016, Pemerintah menghentikan impor jagung yang merupakan bahan baku utama pembuatan pakan unggas. Menyikapi hal tersebut, Perseroan melakukan strategi jemput bola dengan menyediakan mesin pengering jagung di setiap lokasi pabrik dan beberapa sentra jagung. Tujuannya adalah agar Perseroan dapat memperoleh bahan baku jagung dengan kualitas yang lebih baik dan memudahkan petani jagung dalam memasarkan hasil produksinya.
Di industri budidaya perairan, kondisi cuaca serta tingkat pengetahuan budidaya petambak rakyat yang belum memadai, masih menjadi tantangan utama Perseroan.
Di industri sapi potong, kebijakan Pemerintah untuk mengurangi quota impor sapi bakalan dan menentukan batas atas harga penjualan daging sapi cukup memberikan tekanan bagi peternak sapi potong. Hal ini bersamaan dengan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat, yang mengakibatkan harga sapi bakalan naik secara signifikan. Dengan penentuan batas harga daging sapi, maka peternak harus menjual sapi bakalannya dengan marjin yang tipis bahkan pada harga pokok produksi.
Kinerja Perseroan
Perseroan berhasil membukukan kinerja yang cukup baiksepanjang tahun 2016. Hampir semua indikator operasional dan keuangan Perseroan menunjukkan grafik yang meningkat. Ini menandakan bahwa strategi usaha yang dijalankan Perseroan sepanjang tahun 2016 sudah tepat.
Divisi Perunggasan masih menjadi kontributor utama bagi pendapatan Perseroan dan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp16,1 triliun meningkat 6,0% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya, serta memberikan kontribusi sebesar 44,6% dari total pendapatan Perseroan.
Divisi Budidaya Perairan juga membukukan peningkatan penjualan yang cukup baik. Tahun 2016, total penjualan Divisi Budidaya Perairan mencapai Rp2,3 triliun meningkat 1,9% dibandingkan penjualan tahun sebelumnya.
Divisi Sapi Potong berhasil membukukan penjualan sebesar 1,4 triliun. Secara keseluruhan, total penjualan bersih yang berhasil dibukukan Perseroan tahun 2016 meningkat sebesar 8,2%, dari Rp25,0 triliun pada tahun 2015, menjadi Rp27,1 triliun pada tahun 2016.
Meningkatnya penjualan membuat laba usaha Perseroan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 69,0% menjadi Rp2,9 triliun. Demikian juga halnya dengan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada Pemilik entitas induk tumbuh 340,9% dari Rp468 miliar di tahun sebelumnya, menjadi Rp2,1 triliun.
Tahun 2016, Perseroan juga mencatat pertumbuhan asset sebesar 12,2% dari Rp17,2 triliun tahun 2015 menjadi Rp19,3 trilun pada akhir tahun 2016.
Prospek Usaha
Pertumbuhan ekonomi nasional tahun 2017 diperkirakan akan kembali mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2016. Upaya Pemerintah untuk terus mendorong pengembangan infrastruktur akan memberikan dampak yang sangat baik terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pertumbuhan ekonomi juga diharapkan akan memicu peningkatan daya beli masyarakat.
Bisnis peternakan masih memiliki potensi yang sangat besardi Indonesia. Besarnya populasi penduduk, serta masih rendahnya tingkat konsumsi per kapita terhadap daging sapi, daging ayam dan ikan merupakan peluang bagi Perseroan.
Perseroan akan terus fokus dalam mengembangkan bisnisnya secara efektif dan efisien, seraya terus melakukan edukasi akan pentingnya asupan gizi seimbang bagi kesehatan masyarakat. Selain itu, Perseroan juga akan terus melakukan edukasi kepada para peternak dan petambak di Indonesia agar produk yang dihasilkan dapat memiliki kualitas dan daya saing yang kuat.
Praktik Tata Kelola Perusahaan
Implementasi prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau Good Corporate Governance (GCG) bukan saja merupakan sebuah keharusan melainkan juga merupakan kebutuhan bagi Perseroan untuk dapat terus tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Kompleksitas dan tingkat risiko industry peternakan yang tinggi menjadikan penerapan prinsip GCG merupakan hal wajib yang tidak dapat ditawar.
Berlandaskan pada kesadaran tersebut, Perseroan terus berupaya untuk meningkatkan dan menyempurnakan struktur, mekanisme dan infrastruktur GCG yang dimilikinya. Selain mengacu kepada praktik-praktik dan standar terbaik Tata Kelola Perusahaan di tingkat nasional, Perseroan juga memenuhi peraturan OJK, dimana peraturan tersebut mengacu kepada standar Tata Kelola di tingkat ASEAN.
Selain itu, secara berkesinambungan Perseroan juga terus melakukan sosialisasi prinsip GCG ke setiap tingkatan organisasi. Tujuannya tak lain agar GCG menjadi roh dalam operasional Perseroan sehari-hari di setiap tingkatan organisasi, sehingga GCG dapat menjadi pilar utama yang akan menopang pertumbuhan usaha Perseroan.
Perubahan Susunan Direksi
Sepanjang tahun 2016, komposisi Direksi Perseroan tidak mengalami perubahan.
Penutup
Perseroan terus bergerak, tumbuh, dan berkembang searah dengan perubahan zaman. Direksi menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan Perseroan yang telah bekerja dengan semangat yang tinggi. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada Dewan Komisaris yang telah memberikan arahan dalam tata kelola perusahaan.
Translation - English BOARD Of DIRECTOR REPORT
To Whom It May Concern
Hereby to inform that The Japfa Comfeed Indonesia ppt. ltd. has successfully reach a positive working performance throughout the year 2016. Hence, it empowers the company’s foundation to embody company’s vision and mission. We will deliver the Board of Directors Reports in managing this company for the year ended 31st December 2016.
National’s Macro-Economic and Dairy Industry Condition
National economic growth is starting to give positive movement even though there are some very difficult condition occurs, such as, budget deficiency, but nationally in 2016, the economic is growing with percentage of 5.02% or higher than in 2015 with percentage of 4.79%.
The Tax Amnesty Program that the government held is getting a positive reaction and response, whether from business entity and from individuls. This program helps the government to cover the budget deficiency which helps the nation’s development stays in its tracks.
The growth of national economic is good news for the national dairy industry. Although many problems had occurred in these past years are still continuing in this 2016, yet there are quite improvement that can be reckoned. It helps the dairy industry working performance get better although has not achieve a significance improvement.
In the beef cattle industry, the government has determined to lower the price of the beef by importing loads of beef from overseas. This step was considered as a step that can hampered the growing population of local beef cattle because the farmers will no longer want to raise beef cattle.
Meanwhile, the fishery industry also showing some significant growth, where the demand for fish food and the freshwater fishery and prawn is still promising. But the heavy precipitation is still become quite a problem for this industry.
Problems
The slow growth of the national industry is one of the problems that this company face during the year 2016. As we know, the dairy industry is closely related with the growing of macro-economic, in which the society purchasing power is the main factor in marketing the dairy products.
By the national economic growth of 5.02% in 2016, it still has not given the society a purchasing power as it is in the previous year. This is the cause of the slow growth of cattle industry during the year 2016.
Beside the purchasing power, the price fluctuations of the dairy products also become a hindrance for the company. This results in the company’s profit margin as well. The company needs to make some innovation so that the profit margin is still in the level where it should be.
Other problem that the company faced is the availability of high quality raw material. In year 1016, the government has decided to stop importing the corn which is the main ingredients of the poultry feed. In Conforming this situation, the company has decided to provide corn dryer in each plants the company has. The purpose is that the company can get a higher quality corn as the raw material for poultry feed and for the farmers to get their products ease of sellings.
In the fishery industry, the climate and the insufficient knowledge of the farmers is still become a main challenging problem for the company.
In the cattle industry, the government regulation to cut the quota for calves and setting the upper price for beef is giving quite pressure for the cattle farmers. Coincide with the weakening of the exchange rate of Rupiah against USA Dollars, both condition is giving result of the rocketing of the calves prices. Adding to this is the setting of the upper sales price with a very small margin to the cost of goods sold is really giving loads of pressure for the company.
Company Performance
The company has successfully recording quite outstanding working performance regarding the pressure it faced during the year 2016. Almost all company’s operational and financial indicators show an upright graphic, which shows that the company strategies has got its nails on 2016.
The poultry division still become the main revenue contributor for the company and successfully recorded a Rp. 16.1 trillion of sales revenue, increasing 6.0% comparing to the previous year, and giving 44.6% of the total company revenue.
The cultivation fishery is also recording a significance sales growing. With total sales of Rp. 2.3 trillion in 2016, the cultivation fishery division is growing 1.9% comparing to the previous year sales record.
The Cattle division has successfully recording a sales of Rp. 1.4 trillion. In a whole, the net sales of the company in 2016 is growing by 8.2%, from Rp. 25.0 trillion in year 2015, into Rp. 27.1 trillion in year 2016.
The increasing in sales has made increasing in the total income of the company by 69% or Rp. 2.9 trillion in 2016. And also the net income that can be distribute to the stakeholder is growing to 340.9% from Rp. 468 billion in previous year into Rp. 2.1 trillion in 2016.
The company also recorded of asset growing of 12.2 % from Rp. 17.2 trillion in 2015 into Rp. 19.3 trillion by the end of 2016.
Business Prospects
The growth of economic national in year 2017 is predicting to be higher than in year 2016. The government efforts in keep growing the infrastructure development are giving a very significant impact to the national economic growth. The economic growth is expected to be able to increase the society purchasing power.
The dairy industry is still having huge potential in Indonesia. The enormous population, and the low rate of cattle consumption of the people is giving an opportunity for the company growth.
The Company will always giving focus in developing its business effectively and efficiently, along by educating the people on how important it is to have a balance nutritious diet for the people. Addition to that, the company will also give education to the farmers in Indonesia so that the products they’re giving out can have an excellent quality and strong competitiveness.
Good Corporate Governance Practices
The implementations of the Good Corporate Governance principles are not only an obligation but also a necessity for the company growth and development in long term. The complexity and the high risk of dairy industry has made the implementations of the GCG principles are insensible.
Base on these awareness, the company will always continually giving efforts to increase and perfecting the structure, mechanisms and the infrastructure of the GCG it has. Beside referring to the best practises and standards of the GCG in national level, the company also fulfil the requirement the Authorized financial services (OJK), which in this term, it means the company must refer to the standards of the ASEAN prerequisites.
In addition to this, simultaneously, the company will keep socialising the GCG principles to every level of the organization. The main and only purpose is that the GCG become a habitual attitude in every operational level in the company in daily basis so that the GCG becomes the main milestone for the company’s growth.
Changes in the Boards Members
During the year 2016, the members of the Boards do not change.
Conclusion
The company is still moving, growing, and expanding compromising to the changing modern condition. The Boards saluting and giving their highest rewards and awards to all company’s employers that have worked with high enthusiasm. We also thank you to the Commissioners that have given good direction in Good Corporate Governance
More
Less
Experience
Years of experience: 21. Registered at ProZ.com: Feb 2020.
Adobe Photoshop, Crowdin, Google Translator Toolkit, Microsoft Excel, Microsoft Word, Powerpoint, Subtitle Editor, Subtitle Workshop
Professional objectives
Meet new translation company clients
Meet new end/direct clients
Network with other language professionals
Find trusted individuals to outsource work to
Get help with terminology and resources
Learn more about translation / improve my skills
Learn more about interpreting / improve my skills
Get help on technical issues / improve my technical skills
Learn more about the business side of freelancing
Find a mentor
Help or teach others with what I have learned over the years
Improve my productivity
Bio
Currently working on a non profit organisation as religious translator, editor and proofreader, starting my career back then on 2003 when there is an event held by my church as a subtitler. Still doing subtitling job occasionally.
Portfolio