Menterjemah atau menginterpretasi? Thread poster: Alex ST
| Alex ST Indonesia Local time: 12:50 Member (2009) English to Indonesian + ...
Hello.. rekan2 Penerjemah, Saya melihat di kudoz, sarana saling membantu, ada yang mengusulkan terjemahan dengan cara menterjemah dan ada juga yang menginterpretasi. Apa sih bedanya menterjemah dengan menginterpretasi, menurut rekan-rekan? Apa ada batasannya? Bolehkan kita menterjemahkan sebuah naskah asli dengan menginterpretasikannya? Boleh dong opini rekan-rekan... Thanks | | | Hengky Chiok United States Local time: 22:50 Member (2008) English to Indonesian + ... Boleh diperjelas? | Nov 21, 2008 |
Alex_ST wrote: ada juga yang menginterpretasi. Apa yang dimaksud dengan menginterpretasi? Apakah yang dimaksud adalah interpreting? Sejauh yang saya mengerti, dalam Bahasa Indonesia interpretasi berarti penafsiran. Kalau yang dimaksudkan adalah interpreting itu adalah menunjuk pada pengalihan bahasa secara lisan untuk kalimat-kalimat lisan (ucapan) - misalnya pidato, percakapan, wawancara, dll. Translation adalah pengalihan bahasa untuk materi berupa tulisan yang hasilnya juga berupa tulisan. Pengalihan bahasa secara lisan untuk materi tertulis biasanya disebut sebagai "sight translation." My 2 cents. Hengky | | | Alex ST Indonesia Local time: 12:50 Member (2009) English to Indonesian + ... TOPIC STARTER Menginterpretasikan... | Nov 21, 2008 |
Thank Hengky, Info nya bagus sekali. Saya beri contoh (mudah2an mengambil contoh dari kudoz tidak melanggar "antitrust" ya) word/s: ...be empowered... Translation: 1. diberdayakan 2. berdayakan dirimu. Tanpa melihat siapa yang menterjemahkannya, dan tidak perlu dibahas memang penterjemahnya, saya anggap dua pilihan di atas baik. Cuma, jika sebuah frase belum lazim di bahasa Indonesia, dapatkah kita meninterpretasikannya. Dal... See more Thank Hengky, Info nya bagus sekali. Saya beri contoh (mudah2an mengambil contoh dari kudoz tidak melanggar "antitrust" ya) word/s: ...be empowered... Translation: 1. diberdayakan 2. berdayakan dirimu. Tanpa melihat siapa yang menterjemahkannya, dan tidak perlu dibahas memang penterjemahnya, saya anggap dua pilihan di atas baik. Cuma, jika sebuah frase belum lazim di bahasa Indonesia, dapatkah kita meninterpretasikannya. Dalam contoh di atas "diberdayakan" menurut saya hasil terjemahan. Namun, "berdayakan dirimu" hasil interpretasi. Bagaimana Hengky? Jika hasil interpretasi berterima dalam penerjemahan, sejauh mana batasannya? Karena interpretasikan setiap orang beda ya... ▲ Collapse | | | Ade Indarta Indonesia Local time: 12:50 Member (2007) English to Indonesian
yang jelas yang benar penerjemah kan? bukan penterjemah... Ade | |
|
|
Hengky Chiok United States Local time: 22:50 Member (2008) English to Indonesian + ... Penerjemahan tidak dapat dipisahkan dari interpretasi/penafsiran | Nov 21, 2008 |
Alex_ST wrote: Thank Hengky, Info nya bagus sekali. Saya beri contoh (mudah2an mengambil contoh dari kudoz tidak melanggar "antitrust" ya) word/s: ...be empowered... Translation: 1. diberdayakan 2. berdayakan dirimu. Tanpa melihat siapa yang menterjemahkannya, dan tidak perlu dibahas memang penterjemahnya, saya anggap dua pilihan di atas baik. Cuma, jika sebuah frase belum lazim di bahasa Indonesia, dapatkah kita meninterpretasikannya. Dalam contoh di atas "diberdayakan" menurut saya hasil terjemahan. Namun, "berdayakan dirimu" hasil interpretasi. Bagaimana Hengky? Jika hasil interpretasi berterima dalam penerjemahan, sejauh mana batasannya? Karena interpretasikan setiap orang beda ya... Menurut saya penerjemahan adalah hasil dari penafsiran. Secara teoritis, dan kenyataan di lapangan, konsep dalam satu bahasa tidak dapat 100% dialihkan ke bahasa lain. Selalu ada saja sesuatu yang hilang dalam hasi terjemahan tsb. Seorang penerjemah yang baik (antara lain): 1. Berusaha mengalih-bahasakan naskah asli ke dalam bahasa tujuan dengan menggunakan kata yang memiliki pengertian yang sedekat mungkin kepada naskah aslinya. Hal ini berarti penerjemah harus menafsirkan apa yang dimaksud oleh dokumen aslinya. 2. Menafsirkan makna kalimat dengar dasar/alasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan hanya sekedar memilih kata yang enak didengar/dibaca dalam bahasa sasaran tanpa mempertimbangkan apakah kata tsb. memliki makna yang serupa dengan aslinya. Dalam hal ini kita berbicara mengenai makna semantik. Kata tidak selalu hanya memiliki satu arti, tapi bisa mempunyai makna yang berbeda. Secara umum orang membedakan denotasi dan konotasi. 3. Mengingat bahwa kebebasan dalam penggunaan kata amat bergantung pada jenis dokumen yang diterjemahkan dan tidak bisa disamaratakan begitu saja. Ada dokumen-dokumen tertentu yang menuntut tingkat ketepatan yang lebih tinggi (hampir kata per kata) - misalnya: dokumen hukum, medis. Ada pula yang dapat diterjemahkan dengan lebih bebas (berdasarkan konsep/arti), misalnya iklan, promosi. 4. Memperhatikan siapa sasaran dari hasil penerjemahan karena ini menentukan tingkat register dari kata yang digunakan. Tingkat register tentu juga tergantung pada permintaan/persyaratan klien. Ada klien yang ok kalau penerjemah mempergunakan tingkat register yang lebih rendah dari aslinya, ada pula yang secara eksplisit menyatakan bahwa penerjemah tidak boleh mengubahnya. Dan tentu tidak boleh lupa mantra penting: konteks, konteks dan sekali lagi konteks. Demikian sedikit pemikiran saya yang tentunya tidak bersifat menyeluruh dan hanya sekedar apa yang ada dibenak saat ini. Hengky | | | Alex ST Indonesia Local time: 12:50 Member (2009) English to Indonesian + ... TOPIC STARTER Batasan terjemahan | Nov 22, 2008 |
Berarti dapat kita sinmpulkan batasan terjemahan seorang penerjemah (thanks Ade, KPTS dalam bahasa Indonesia memang harus diluruhkan, keasyikan) adalah: 1. penerjemahan adalah hasil dari penafsiran. 2. memiliki pengertian yang sedekat mungkin kepada naskah aslinya. 3. dengar dasar/alasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan hanya sekedar memilih kata yang enak didengar/dibaca dalam bahasa sasaran 4. jenis doku... See more Berarti dapat kita sinmpulkan batasan terjemahan seorang penerjemah (thanks Ade, KPTS dalam bahasa Indonesia memang harus diluruhkan, keasyikan) adalah: 1. penerjemahan adalah hasil dari penafsiran. 2. memiliki pengertian yang sedekat mungkin kepada naskah aslinya. 3. dengar dasar/alasan yang kuat dan dapat dipertanggung jawabkan, bukan hanya sekedar memilih kata yang enak didengar/dibaca dalam bahasa sasaran 4. jenis dokumen yang diterjemahkan 5. Memperhatikan siapa sasaran dari hasil penerjemahan 6. konteks, konteks dan sekali lagi konteks. Begitu bukan Hengky? Oh terima kasih sekali. Ada teman-teman yang ingin menambahkan? Juga, jika seorang penanya kudoz telah memilih sebuah jawaban alternatif kemudian dimasukkan ke Glossary, apakah jawaban itu sudah berarti baku? Tidakkkah sebaiknya semua jawaban alternatif, dan bukan hanya satu jawaban, mesti dianggap benar mengingat masing-masing penerjemah memiliki alasan "sah" atas jawabnnya? ▲ Collapse | | | There is no moderator assigned specifically to this forum. To report site rules violations or get help, please contact site staff » Menterjemah atau menginterpretasi? Wordfast Pro | Translation Memory Software for Any Platform
Exclusive discount for ProZ.com users!
Save over 13% when purchasing Wordfast Pro through ProZ.com. Wordfast is the world's #1 provider of platform-independent Translation Memory software. Consistently ranked the most user-friendly and highest value
Buy now! » |
| Protemos translation business management system | Create your account in minutes, and start working! 3-month trial for agencies, and free for freelancers!
The system lets you keep client/vendor database, with contacts and rates, manage projects and assign jobs to vendors, issue invoices, track payments, store and manage project files, generate business reports on turnover profit per client/manager etc.
More info » |
|
| | | | X Sign in to your ProZ.com account... | | | | | |